Kamis, 16 April 2015

Memaknai Revolusi Mental

Kata “revolusi” sebagai suatu kata yang poluler di setiap zamannya. Kata yang menarik untuk diucapkan seperti kata-kata lain yang populer dan menjadi kelatahan dalam pergaulan. Karena semua orang mengatakannya sehigga terkesan sangat familier. Kadang menjadi cara yang tepat untuk memasuki dan terlibat dalam pembicaraan yang hangat, sebab semua orang tahu.

Dalam sejarah kita, kata “revolusi” yang digunakan dalam kurun waktu kemerdekaan disebut “revolusi kemerdekaan”. Pada zaman tersebut revolusi adalah kata-kata yang membangkitkan emosi di dada, dampaknya para pejuang dengan semangat dan gagah berani sanggup melawan pasukan manapun: NICA, Gurkha, Tentara Kerajaan Belanda atau Tentara Kerajaan Inggris bahkan Tentara Sekutu Amerika. Kata revolusi kemerdekaan sebagai suatu bagian dari pekik kemerdekaan: “Merdeka Ataoe Mati!”

Soekarno memandang bahwa revolusi adalah mengadakan satu perubahan dari akar-akarnya. Perubahan yang menyeluruh, perubahan yang mutlak, perubahan dengan cara cepat, itu adalah revolusi. Perubahan total dari akar-akarnya. Perubahan yang fundamental. Namun, poin penting lainnya juga disampaikan Soekarno, bahwa revolusi dapat dilakukan tanpa “bom dan granat.”

Dua kutipan yang pernah disampaikan oleh Soekarno:

  1. “Saya namakan revolusi kita itu satu revolusi simultan. Simultan artinya sekaligus, berbarengan. Revolusi kita adalah revolusi simultan, revolusi di segala bidang lapangan: revolusi politik, revolusi nasional, revolusi ekonomi, revolusi sosial, revolusi kultur. Revolusi di segala lapangan dan macam-macam revolusi yang harus kita jalankan sekaligus berbarengan. Karena itulah maka saya namakan revolusi Indonesia ini satu revolusi simultan” (Soekarno, 1963).
  2. “Revolusi kita adalah revolusi nation building. Satu revolusi untuk membina bangsa Indonesia yang kuat dan jaya, satu revolusi untuk membina satu masyarakat yang kukuh. Satu revolusi untuk membina satu masyarakat Indonesia yang baik di lapangan politik maupun di lapangan ekonomi maupun di lapangan sosial – menjadi satu bangsa yang kuat, karena itu, hai putra-putra dan putri-putri Indonesia, kerjakan segala kewajibanmu di dalam revolusi simultan ini dengan segiat-giatnya”. (Soekarno, 1963).

SUMBER

Buku Revolusi Mental dalam Praktik Soft Skill : Halaman 1 - 4